Si Tole besar ceritanya dapat petuah dari guru ngajinya,.... biasa tiap malam Jum'at khan ada pengajian. Dan sebagai umat beragama, saya wajibkan si tole yang udah hilang "Topi Baja' nya alias baligh untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Si Tole selepas dari pengajian membuat ulasan tentang materi ceramah tersebut.
Dengan berlagak sebagai seorang Kyai, si Tole mulai bercerita :
Ada dua hal yang membuat manusia ini tidak pandai bersyukur
1. BODOH dengan kata lain TIDAK BERPENGETAHUAN/ Berilmu.
Berpengetahuan atau berilmu... itu merupakan dasar daripada kehidupan yang layak bagi manusia. Bagaimana manusia ini dapat memperbaiki taraf kehidupan mereka apabila pada dirinya tidak mempunyai ilmu pengetahuan. Bagaimana mereka dapat menjabarkan satu demi satu peristiwa atau kejadian yang mereka alami apabila mereka tidak mempunyai ilmu dalam otaknya. Ibarat hardisk, apabila tidak dipartisi dan diinstal system utility dan aplikasi yang lainnya.... mana mungkin bisa memasukkan atau mengerjakan file pada PC yang ada?
Gambaran otak manusia yang sederhana.... bagaimana memory otak kita akan merespon sinyal dari luar tubuh kita apabila kita sendiri malas untuk mengisi lembaran demi lembaran kehidupan kita dengan mencari ilmu sebanyak-banyaknya?? Bagaimana kita mampu menghitung sudah berapa banyak nikmat dari Allah SWT yang dirasakan.... meskipun sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa kita tidak akan mampu menghitungnya? Sedangkan ketidakmampuan kita yang dijelaskan dalam Al Qur'an.... adalah sebuah Ilmu yang telah kita baca dari Al-Qur'an atau kita dengar dari para ulama/ ustad atau dari majelis-majelis pengajian yang kita ikuti?
Itulah gunanya kita belajar.... mengasak otak kita untuk berpikir, untuk mencoba mengungkapkan rahasia hidup ini.... dari mana dan dari apa serta bagaimana... kapan... adalah rahasia yang selalu dicari agar kita pandai bersyukur terhadap segala tetek bengek yang terkait dengan kehidupan manusia.
Untuk itu... menimba ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam menjalani kehidupan ini penting dan sangat penting. Ingat jangan MALAS belajar
2. LUPA atau Lalai.
Banyak faktor yang membuat diri kita lupa dan lalai selain TIDUR dan GILA. Dalam kehidupan ini, entah diakui atau tidak, disadari atau tidak.... apabila kita ditimpa suatu kemalangan kita lalu ingat pada sang pencipta... ALLAH SWT, atau minimal ingat kepada TETANGGA sebelah. Apalagi kalau bukan urusan memohon bantuan demi bisa keluar dari masalah yang kita hadapi.
Nah, saat kita sudah bisa keluar dari kemalangan tersebut dan proses kehidupan terus kita jalani bahkan kita berhasil dengan semua usaha-usaha kita. Lalu pada diri kita ini biasanya yang ada adalah "WAH". Yang ada adalah kebanggaan yang dapat melahirkan benih-benih kesombonngan dan pada akhirnya semua itu hanya membawa kita larut pada alur kehancuran.
Kita lalai bahwa semua yang kita nikmati ini ada limitnya, ada ketentuan yang sudah dipatri oleh Allah SWT. Tergantung pada diri manusia, kalau kita pandai-pandai bersyukur maka nikmat ini akan selalu bertambah, karena itu adalah janji Allah SWT.
Si tole kemudian meneguh segelas air... dan berakhir sudah ulasannya.
Si Tole selepas dari pengajian membuat ulasan tentang materi ceramah tersebut.
Dengan berlagak sebagai seorang Kyai, si Tole mulai bercerita :
Ada dua hal yang membuat manusia ini tidak pandai bersyukur
1. BODOH dengan kata lain TIDAK BERPENGETAHUAN/ Berilmu.
Berpengetahuan atau berilmu... itu merupakan dasar daripada kehidupan yang layak bagi manusia. Bagaimana manusia ini dapat memperbaiki taraf kehidupan mereka apabila pada dirinya tidak mempunyai ilmu pengetahuan. Bagaimana mereka dapat menjabarkan satu demi satu peristiwa atau kejadian yang mereka alami apabila mereka tidak mempunyai ilmu dalam otaknya. Ibarat hardisk, apabila tidak dipartisi dan diinstal system utility dan aplikasi yang lainnya.... mana mungkin bisa memasukkan atau mengerjakan file pada PC yang ada?
Gambaran otak manusia yang sederhana.... bagaimana memory otak kita akan merespon sinyal dari luar tubuh kita apabila kita sendiri malas untuk mengisi lembaran demi lembaran kehidupan kita dengan mencari ilmu sebanyak-banyaknya?? Bagaimana kita mampu menghitung sudah berapa banyak nikmat dari Allah SWT yang dirasakan.... meskipun sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa kita tidak akan mampu menghitungnya? Sedangkan ketidakmampuan kita yang dijelaskan dalam Al Qur'an.... adalah sebuah Ilmu yang telah kita baca dari Al-Qur'an atau kita dengar dari para ulama/ ustad atau dari majelis-majelis pengajian yang kita ikuti?
Itulah gunanya kita belajar.... mengasak otak kita untuk berpikir, untuk mencoba mengungkapkan rahasia hidup ini.... dari mana dan dari apa serta bagaimana... kapan... adalah rahasia yang selalu dicari agar kita pandai bersyukur terhadap segala tetek bengek yang terkait dengan kehidupan manusia.
Untuk itu... menimba ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam menjalani kehidupan ini penting dan sangat penting. Ingat jangan MALAS belajar
2. LUPA atau Lalai.
Banyak faktor yang membuat diri kita lupa dan lalai selain TIDUR dan GILA. Dalam kehidupan ini, entah diakui atau tidak, disadari atau tidak.... apabila kita ditimpa suatu kemalangan kita lalu ingat pada sang pencipta... ALLAH SWT, atau minimal ingat kepada TETANGGA sebelah. Apalagi kalau bukan urusan memohon bantuan demi bisa keluar dari masalah yang kita hadapi.
Nah, saat kita sudah bisa keluar dari kemalangan tersebut dan proses kehidupan terus kita jalani bahkan kita berhasil dengan semua usaha-usaha kita. Lalu pada diri kita ini biasanya yang ada adalah "WAH". Yang ada adalah kebanggaan yang dapat melahirkan benih-benih kesombonngan dan pada akhirnya semua itu hanya membawa kita larut pada alur kehancuran.
Kita lalai bahwa semua yang kita nikmati ini ada limitnya, ada ketentuan yang sudah dipatri oleh Allah SWT. Tergantung pada diri manusia, kalau kita pandai-pandai bersyukur maka nikmat ini akan selalu bertambah, karena itu adalah janji Allah SWT.
Si tole kemudian meneguh segelas air... dan berakhir sudah ulasannya.