"Kupu-kupu nan lucu.....Kemana engkau terbang......"
Sepenggal senandung lagu kanak saat Bundaku mendendangkannya dengan penuh kasih menjelang tidurku diwaktu aku masih belajar merangkak.
Kini senandung itu masih terus kuingat dan ku ajarkan kepada sang pejantanku untuk bekal nanti masuk Taman Kanak-kanak.
Itu hanyalah sekelumit kalimat dari goresan bathin untuk menuangkan imajinasiku pada dunia yang semu namun mampu menebarkan sejuta makna.
Senandung dari seberang merupakan kiasan untuk menggambarkan bahwa dalam kehidupan yang fana ini, manusia hidup membutuhkan secuil cinta yang kemudian teruntai menjadi hamparan pesona kasih sayang dan kepuasan. Manusia selalu ingin mencari dan mendapatkan dari apa yang pada dirinya tidak ia dapatkan.
Manusia selalu mengais, mengorek bahkan mencabik-cabik setiap jengkal langkah dalam lembaran waktu yang dilalui hanya untuk kepuasan napsunya. Meskipun langkah dan hasrat berseberangan dengan keyakinan...... meskipun hati menjerit namun napsu mengacuhkannya, tidak ada rasa puas dari apa yang direguknya.
Hanyalah untaian senandung kasih-Nya lah yang mampu membuat hati tergores insyaf.... yah..hanya senandung dari seberang batinnya yang mampu membuat mereka bersujud... ....mencoba-coba hitung setiap butiran dosa ....lalu memohon ampunan.
" Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih.....ampuni segala apa yang telah kami perbuat...dan dari apa yang sekiranya kami menjadi laknat.........Amien "
Kini senandung itu masih terus kuingat dan ku ajarkan kepada sang pejantanku untuk bekal nanti masuk Taman Kanak-kanak.
Itu hanyalah sekelumit kalimat dari goresan bathin untuk menuangkan imajinasiku pada dunia yang semu namun mampu menebarkan sejuta makna.
Senandung dari seberang merupakan kiasan untuk menggambarkan bahwa dalam kehidupan yang fana ini, manusia hidup membutuhkan secuil cinta yang kemudian teruntai menjadi hamparan pesona kasih sayang dan kepuasan. Manusia selalu ingin mencari dan mendapatkan dari apa yang pada dirinya tidak ia dapatkan.
Manusia selalu mengais, mengorek bahkan mencabik-cabik setiap jengkal langkah dalam lembaran waktu yang dilalui hanya untuk kepuasan napsunya. Meskipun langkah dan hasrat berseberangan dengan keyakinan...... meskipun hati menjerit namun napsu mengacuhkannya, tidak ada rasa puas dari apa yang direguknya.
Hanyalah untaian senandung kasih-Nya lah yang mampu membuat hati tergores insyaf.... yah..hanya senandung dari seberang batinnya yang mampu membuat mereka bersujud... ....mencoba-coba hitung setiap butiran dosa ....lalu memohon ampunan.
" Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih.....ampuni segala apa yang telah kami perbuat...dan dari apa yang sekiranya kami menjadi laknat.........Amien "