Semestinya kita bersuka cita menyambut pergantian tahun, seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun dengan perkembangan situasi dan kondisi tanah air seperti sekarang ini, apakah kita masih pantas untuk menyambut pergantian tahun dengan hura-hura sementara sanak kadang, saudara-saudara kita di beberapa wilayah nusantara bergelut dengan rasa cemas dan terlilit oleh pedih kelaparan dan kedinginan....serta hiruk pikuk tangis dan erangan kesakitan???
Mari kita bertanya pada diri kita..... sudahkah kita ikut merasakan kepedihan saudara kita yang tertimpa bencana meskipun kita tidak mengalaminya ....???? Sudahkah kita merasa prihatin dengan penderitaan mereka, sudahkah kita merasa peduli dengan nasib mereka .....????
Sungguh kebanggaan bagi mereka yang berjingkrak-jingkrak di pentas gemerlap panggung dan atraksi mewah, apabila MISI mereka untuk menggalang DANA guna meringankan beban nasib saudara kita yang tertimpa musibah. Namun sungguh tak bermoral andai mereka berjingkrak karena sekedar meluapkan rasa senang karena tradisi menyambut pergantian tahun.
Mari..kita bangkitkan rasa trenyuh, prihatin dan peduli dalam hati nurani kita. Keluarkan semua emosimu, semua aspirasimu, semua egomu, semua uneg-unegmu di pergantian tahun ini dengan tujuan untuk kepedulian terhadap saudara-saudaramu..... terhadap nasib bangsamu. Pekikkan terompetmu dengan keras guna menggugah hati mereka yang masih tidur dan terlelap, agar mereka peduli terhadap derita bangsa ini.
Mari.... dalam menyambut pergantian tahun ini, kita satukan visi dan misi untuk ikut peduli terhadap bumi pertiwi yang terus menerus menangis oleh derita yang tak pernah kunjung henti.
Jangan biarkan ibu pertiwi mengelus dada tiada henti, jangan sampai Tuhan merasa bosan dan marah melihat tingkah kita yang merasa tidak punya dosa.
Sekali lagi .... mari kita bangkitkan rasa peduli dan keprihatinan kita terhadap nasib bangsa ini.
Selamat Tahun Baru 2008.... semoga di tahun Pengerat ini, petaka tidak terus menerus menggerogoti dan menebar virus derita di bumi pertiwi yang kita cintai.
Mari kita bertanya pada diri kita..... sudahkah kita ikut merasakan kepedihan saudara kita yang tertimpa bencana meskipun kita tidak mengalaminya ....???? Sudahkah kita merasa prihatin dengan penderitaan mereka, sudahkah kita merasa peduli dengan nasib mereka .....????
Sungguh kebanggaan bagi mereka yang berjingkrak-jingkrak di pentas gemerlap panggung dan atraksi mewah, apabila MISI mereka untuk menggalang DANA guna meringankan beban nasib saudara kita yang tertimpa musibah. Namun sungguh tak bermoral andai mereka berjingkrak karena sekedar meluapkan rasa senang karena tradisi menyambut pergantian tahun.
Mari..kita bangkitkan rasa trenyuh, prihatin dan peduli dalam hati nurani kita. Keluarkan semua emosimu, semua aspirasimu, semua egomu, semua uneg-unegmu di pergantian tahun ini dengan tujuan untuk kepedulian terhadap saudara-saudaramu..... terhadap nasib bangsamu. Pekikkan terompetmu dengan keras guna menggugah hati mereka yang masih tidur dan terlelap, agar mereka peduli terhadap derita bangsa ini.
Mari.... dalam menyambut pergantian tahun ini, kita satukan visi dan misi untuk ikut peduli terhadap bumi pertiwi yang terus menerus menangis oleh derita yang tak pernah kunjung henti.
Jangan biarkan ibu pertiwi mengelus dada tiada henti, jangan sampai Tuhan merasa bosan dan marah melihat tingkah kita yang merasa tidak punya dosa.
Sekali lagi .... mari kita bangkitkan rasa peduli dan keprihatinan kita terhadap nasib bangsa ini.
Selamat Tahun Baru 2008.... semoga di tahun Pengerat ini, petaka tidak terus menerus menggerogoti dan menebar virus derita di bumi pertiwi yang kita cintai.